Pages

Nak Rang Payokumbuah

Kamis, 22 Maret 2018

MENGOLAH,MENGEMAS DAN MEMASARKAN BERAS SEHAT BERKUALITAS ORGANIK

BAGUS DIKONSUMSI OLEH SEMUA KALANGAN,NAMUN AKAN LEBIH BAGUS LAGI DIKONSUMSI UNTUK MENJAGA KESEHATAN TERUTAMA BAGI BAPAK IBUK YANG TERTEKA PENYAKIT DIABETES, INGIN LANGSING.

Senin, 27 Februari 2012

sang bintang school cabang payakumbuh

selamat bergabung dengan kami di lembaga pendidikan les bahasa inggris 6 minggu bisa, satu-satunya di payakumbuh..

Rabu, 17 Agustus 2011

Ramadhan momentum kejujuran

Perilaku jujur di Indonesia boleh dibilang mengkhawatirkan, boleh dikatakan kejujuran tengah menjadi barang langka. Kelangkaan itu terlihat dari banyaknya tindak korupsi yang meraja lelah, sebagai contohnya kita tidak perlu melihat jauh-jauh, Nazarudin misalnya, Koruptor kelas kakap yang akhir-akhir ini menjadi santapan terpopuler di media masa.
Urgensi kehadiran puasa mendadak penting guna melawan arus ketidak jujuran yang boleh dikatakan tidak terbendung. Suatu hal yang wajar bagi bangsa Indonesia, utamanya umat islam untuk menjadikan momentum memberangus korupsi di tanah air dengan mengangkat kejujuran sebagai ujung tombak.
Saya rasa kita semua mesti banyak membaca dan mengingat sejarah, barangkali seorang Nazarudin lupa akan sejarah ini, sejarah ketika dizaman tabi’in. kisah seorang pemuda yang sedang berjalan kaki dari kampungnya menuju kampung sebelah untuk pergi mengais rezeki. Langkah demi langkah ia lalui, jalan berliku mendaki dan menurun. Ditengah perjalanan, pemuda tadi menemukan sebuah apel yang terdampar diatas tanah tidak jauh dari batangnya. Tanpa banyak fikir, pemuda tersebut langsung mengambil buah apel tersebut kemudian mencucinya dan memakannya.
Suatu hal yang wajar rasanya ketika seseorang yang tengah menempuh perjalanan jauh ditengah kelelahan plus kehausan menghampiri buah-buahan yang sudah berjatuhan dan terdampar di tanah. Dari pada mubadzir, lebih baik dimakan. Begitulah kira-kira kata-kata yang bisa dipegang untuk pembelaan diri.
Baru setengah buah apel tersebut dimakan, pemuda tadi tersentak dari gumam dan kunyah nya buah apel.beliau istighfar karena ia sadar akan buah apel yang telah dimakannya itu bukan lah miliknya melainkan milik orang lain. Belum tentu pemilik apel ini ridho atau ikhlas dengan apel yang sudah dimakannya.
Dengan inisiatif sendiri, pemuda tersebut langsung mencari siapa pemilik kebun apel tersebut. Tidak jauh dari kebun tersebut beliau berjumpa dengan seseorang, lalu beliau bertanya,”wahai hamba ALLAH, saya datang kepada mu untuk meminta keikhlasan mu, karena tadi saya terlanjur memakan buah apel ini!!!”, orang tadi menjawab “ maaf pemuda, saya tidak bisa mengikhlasan apel tersebut, karena apel tersebut bukan saya yang punya”, kemudian pemuda tadi bertanya lagi,: “lalu siapa yang punya apel ini ya hamba ALLAH?” kemudian dia menjawab : “ yang punya apel ini bukan orang kampung sini tapi kampung sebelah lagi, lebih kurang jaraknya 4 km dari sini, dia seoreng dermawan, ramah, dan baik sekali. Cari saja yang cat rumahnya berwarna hijau muda.
Kemudian pemuda tersebut berjalan menuju alamat rumah sipemilik apel. Sampai dirumah tersebut beliau langsung menyampaikan tujuan kedangannya, yaitu meminta keridhoan dan keikhlasan atas apel yang telah dimakannya. Pemilik kebun tentunya menjadi sangat terheran-heran. Selama hidupnya baru kali ini ia menjumpai pemuda yang sangat jujur, “pasti pemuda ini taat beribadah” piker pemilik kebun dalam hatinya.
Atas permintaan pemuda tersebut, pemilik kebun apel lalu menjawab, “kau sudah terlanjur memakan buah apel ku meskipun hanya separoh, namun aku akan mengikhlaskannya. Akan tetapi dengan syarat kamu harus memenuhi permintaan ku”.”syarat apakah itu pak??”Tanya pemuda tersebut. “Aku mempunyai banyak sapi, untuk itu dalam seminggu ini kamu harus memberi makannya!!” kata pemilik kebun.
Cerita itu tidak hanya berhenti sampai disitu, tapi masih berlanjut kepersyaratan berikutnya, persratannya tidak gampang yaitu pemuda tersebut harus siap untuk menikah dengan anak gadis si pemilik kebun tersebut. Namun sebelumnya pemuda tersebut sudah diberitahu tentang kondisi gadis yang akan dinikahinya, dimana gadis tersebut kakinya lumpuh, matanya buta, telinganya tuli. Melihat kondisi yang demikian, tentunya ini menjadi ujian bagi pemuda tampan tersebut. Betapa teganya pemilik kebun ini.
Untuk sementara waktu pemuda tersebut terdiam, namun apabila beliau menolak persyaratan itu, maka pemilik kebun tidak akan merelakan buah apel yang telah dimakan pemuda tersebut. Sama artinya memakan barang haram dan tentunya Allah SWT tidak akan mengampuni kesalahannya.
Pemuda tersebut serba salah, karena dihadapkan kepada dilemma yang sulit untuk dipilih, namun setelah berfikir lama, akhirnya beliau mau mengawinkan anak gadis pemilik kebun itu. Pemuda tersebut pasrah kepada ALLAH, karena Tuhan Maha pemberi, yang tentunya pemberi yang terbaik untuk hambanhya. “ BELUM TENTU SAYA AKAN MENIKAHI ORANG YANG SAYA CINTAI, TAPI SAYA AKAN MENCINTAI SIAPAPUN ORANG YANG SAYA NIKAHI”, begitulah prinsip yang dipegang kut-kuat oleh pemuda tersebut, prinsip Setya Furqon Kholid yang telah diabadikan dalam buku nya yang berjudul jangan jatuh cinta tapi bangun cinta.
Kemudian dipertemukanlah beliau dengan calon istrinya, kemudian pemuda tersebut terheran-heran karena gadis yang berada didepannya itu tidak lah buta, tuli, dan lumpuh serta memiliki kecantikan yang luar biasa yang membuat pemuda tampan tersebut terpesona.
“dimanakah gadis yang bapak maksudkan?”, Tanya pemuda tersebut menegaskan. “gadis tersebut ada didepanmu” jawab pemilik kebun. “bapak bilang gadis itu cacat, akan tetapi …? Tanya pemuda tersebut.
Akhirnya pemilik kebun menjelaskan, “ benar calon istrimu buta, karena ia tidak mau melihat yang diharamkan Allah, ia bisu karena ia tidak mau berbicara tentang segala sesuatu yang dilarang Allah, ia tuli karena telinga nya tertutup untuk mendengarkan suara-suara maksiat, dan juga ia lumpuh karena ia enggan pergi ke tempat-tempat yang dilarang Allah”,demikian kata pemilik kebun.
"Alhamdulillah, ternyata Allah telah mengabulkanku dengan memberikan istri yang salihah”, kata pemuda tersebut dalam hatinya. “ anak gadis ku ini memang telah lama mendambakan pemuda yang saleh, dan baru kali ini aku menemukan dirimu yang ku anggab jujur dan saleh”, unkap pemilik kebun.
“semua yang ku kerjakan itu karena akau selalu merasa diawasi oleh Allah swt, sehingga aku berusaha sebaik mungkin dan berusaha untuk tidak melanggar hal-hal yang telah disyari’atkan Allah”, ujar pemuda tersebut.
Begitulah kisah cerita nya tentang arti kejujuran, semoga bulan ramadhan ini tepatnya pada 17 ramadahan dengan semangat kemerdekaan menjadi momentum bagi kita untuk meningkatkan kejujuran, sebab dalam ibadah puasa yang benar-banar mengetahui shaum nya adalah diri kita sendiri dan Allah semata. Ketika kita mulai puasa dari terbit fajar hinga terbenamnya matahari disitulah kejujuran kita diuji. Apakah kita akan mengkhianati niat puasa dengan Allah atau mempertahankannya. Kembali kepada diri kita sendiri. Walauhu’alam bishowab.

Minggu, 29 Mei 2011

kata sabutan acara wisudawan | endi putra roza

kata sabutan acara wisudawan | endi putra roza

kata sabutan acara wisudawan


Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum wb.
Selamat siang, salam sejahtera untuk kita semua
Yth Bapak dekan fakultas pertanian dan jajarannya.
Yth Bapak ketua jurusan dan jajarannya.
Yth bapak dan ibuk dosen fakultas pertanian
Yth Gubernur BEM FPUA
Yth orang tua wali wisudawan/ti beserta KELUARGA yang telah memperkenankan untuk hadir di acara ini.
Kemudian kepada teman wisudawan/ti seperjuangan dgn saya, karena saya rasa kita sama merasakan betapa banyaknya dinamika kehidupan yang kita alami untuk memperoleh gelar sarjana Pertanian. Semoga dihari yang berbahagia ini kita bisa tersenyum untuk menghapus tetesan-tetesan air mata dan keringat yang selama ini mengalir atau membajiri tubuh ini.
Hadirin yang saya hormati!
Perkenalkan nama saya Endi Putra Roza dari jurusan social ekonomi pertanian,program studi penyuluhan dan komunikasi pertanian, izinkan saya berdiri disini mewakili teman2 wisudawan/ti untuk menyampaikan beberapa patah kata pada hari yang berbahagia ini.tiada kata yang paling indah tiada ucapan yang paling mulia melainkan puji syukur kita kehadirat tuhan yang maha esa karna atas anugerahNya sidang wisuda II fakultas pertanian unversitas andalas mei 2011 dapat terlaksana pada hari ini.
Pada hari ini sekitar 54 wisudawan/ti telah dilantik tanda telah menamatkan masa studinya di UNAND. Bagi unand ini adalah bentuk akuntanbilitasnya yang dimilikinya sebagai instansi yang bertanggung jawab atas pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengawal perkembangan bangsa Indonesia sesuai dengan visi yang dimilikinya.
Hari ini saya mengajak seluruh hadirin untuk memaknai kembali posisi Fakultas Pertanian UNAND dan perannya sebagai lembaga pendidikan yang seringkali di daulat terbaik oleh masyarakat.dimana bukan hanya menjadi pusat pendidikan, tapi juga merupakan pusat kebudayaan, yang bukan hanya menghasilkan lulusan saja,tapi harus mampu mengembangkan potensinya untuk menjadi rujukan masyarakat dalam membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berdaulat, adil, dan makmur.
Para hadirin yang saya hormati
Izinkan saya mewakili wisudawan/ti pada kesempatan kali ini untuk mengucapkan terima kasih kepada civitas akademika kampus UNAND yang telah menfasilitasi dalam menimbah ilmu, dalam mencari potensi diri kami dan merancang agar potensi tersebut dapat berbuah sesuai dengan keberadaan kami sebagai insan akademis UNAND. Terima kasih untuk kelas-kelas kuliah, untuk inspirasi-inspirasi, untuk perdebatan-perdebatan ilmiah, untuk canda dan tawa, yang semuanya penting dalam proses pendewasaan kami sebagai insan akademis.
Rasa terima kasih yang tak pernah henti-hentinya kepada kedua orang tua dan keluarga kami yang merupakan lingkungan penedidikan pertama dan terpenting buat kami. Segala yang kami capai hari ini adalah berkat kerja keras, kesabaran dan kasih sayang mereka, semoga saja tetesan keringat dan darah yang mengalir ditubuh mereka menjadi kemulian untuk menuju syurga nya ALLAH di akhrirat kelak nanti.
Para wisudawan/ti yang saya hormati..
Kelulusan hari ini bukanlah akhir dari parjuangan, melainkan awal dari perjuanghan sesungguhnya, setelah berusaha mengenali diri kita dan mengembangkan potensi diri yang kita miliki selama mengikuti pendidikan di fakultas pertanian, kita kita telah sampai didunia yang sesungguhnya,hari ini kinta harus bangga bukan karena hanya pencapaian akademis yang kita dapatkan, kita harus bangga karena mulai hari ini kita memperoleh amanah baru untuk menjadi saintis, yang mampu menjadi orang hebat untuk masyarakatnya, mampu merekayasa keadaan masyarakat agar menjadi masyarakat yang ideal dan sejahtera.
Untuk itu,
Mari kita perjuangkan mimpi Indonesia mandiri,
Mari kita jadi orang-orang berani menggagas, berubah dan berkarya.
Demikian kata sambutan dari saya, Akhir kata,
Mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan wabillahi taufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum ww.
Nama: Endi Putra Roza
No.BP: 06 115 015
Prodi: penyuluhan dan komunikasi pertanian
Jurusan: Sosial ekonomi pertanian
Fakultas: Pertanian Universitas Andalas

Sabtu, 28 Mei 2011

kado untuak apak

KADO UNTUK AYAH

Oleh Endi Putra Roza

Biasanya, bagi seorang anak laki-laki yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang pergi merantau dengan istrinya di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya akan sering merasa kangen sekali dengan Ibunya

Lalu bagaimana dengan AYAH?

Mungkin karena Ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata AYAH-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu? Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang AYAH bekerja dan dengan wajah lelah AYAH selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak kecil.. AYAH biasanya mengajari putra kecilnya naik sepeda. Dan setelah AYAH mengganggapmu bisa, AYAH akan melepaskan roda bantu di sepedamu, Kemudian Ibu bilang : "Jangan dulu AYAH, jangan dilepas dulu roda bantunya"Ibu takut putranya terjatuh lalu terluka....Tapi sadarkah kamu? Bahwa AYAH dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putra kecilnya PASTI BISA. Pada saat kamu menangis merengek meminta dibelikan pistol marcun, mobil-mobilan, atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba. Tetapi AYAH akan mengatakan dengan tegas : "Buliah, kito boli beko, tapi indak kini de ya!!?"

Tahukah kamu, AYAH melakukan itu karena AYAH tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi? Saat kamu sakit pilek, AYAH yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "kan lah den kecek an,jan minum es juo!!".

Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu AYAH benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu. Ketika kamu sudah beranjak remaja.... Kamu mulai menuntut pada AYAH untuk dapat izin keluar malam, dan AYAH bersikap tegas dan mengatakan:"dak buliah do,ang ketek lu,beko kalau lah tapangaruah dek huro-huro kawan,payah mambarantiannyo, indak nak mancontoh ang ka si jon kawan ang tu,nyo mangaji sontiang,sekolah juara, indak pernah malawan ka ayah,indak palala, rajin lo manolong mandenyo ka sawah!". Tahukah kamu, bahwa AYAH melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi AYAH, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga. Setelah itu kamu marah pada AYAH, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu. Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu....

Tahukah kamu, bahwa saat itu AYAH memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa AYAH sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu? Ketika saat teman cowok2 mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, AYAH akan memasang wajah paling cool sedunia.

AYAH sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol bersama teman-teman di ruang tamu. Sadarkah kamu, kalau hati AYAH merasa kawatir? Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan AYAH melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan AYAH adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...dan setelah perasaan khawatir itu berlarut- larut... ketika melihat putra kecilnya pulang larut malam hati AYAH akan mengeras dan AYAH memarahimu. Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti AYAH akan segera datang? "Bahwa putra kecilnya akan segera pergi meninggalkan AYAH"

Setelah lulus SMA, AYAH akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Polisi, Tentara atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan AYAH itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti.Tapi toh AYAH tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan AYAH. Ketika kamu menjadi Bujang dewasa.... dan kamu harus pergi kuliah dikota lain.AYAH harus melepasmu di teras rumah. Tahukah kamu bahwa badan AYAH terasa kaku untuk memelukmu? AYAH hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. Padahal AYAH ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat. Yang AYAH lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jago keselamatan ang yo!!". AYAH melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa. Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah AYAH. AYAH pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta mainan baru, dan AYAH tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...Kata-kata yang keluar dari mulut AYAH adalah : "indak.... indak bisa do!"Padahal dalam batin AYAH, Ia sangat ingin mengatakan "Iyo mang, beko Apak bolian untuak ang". Tahukah kamu bahwa pada saat itu AYAH merasa gagal membuat anaknya tersenyum? Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. AYAH adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. AYAH akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putra kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat kamu diminta oleh suatu lembaga,perusahaan untuk bekerja di suatu lembaga atau perusahaan tersebut. AYAH akan sangat berhati-hati memberikan izin. Karena AYAH tahu,Bahwa pekerjaan itulah yang akan mengantarkan anaknya kedalam dinamika kehidupan.

Okeh… ketika telah sukses di dunia pekerjaan, AYAH memang tidak mengharapkan pemberian dari mu, kebahagiaan dan kesenanganmu sudah menjadi bagian kesenangan dirinya.akan lebih senang lagi ketika AYAH mendapatkan pujian dari orang banyak,”

Tek ros: “eee… lah bakaramik lantai rumah tuan kini yo tuan,,ha,,lah bakilek kilek bagai dindiang nyo”.

AYAH: “Alhamdullah lah ros, itu, si Bujang potang tu mah, liau lah pandai kini bakirim piti.

Dari pado talotak aj piti de, ancak lah di bikian ka rumah awak,nyo lah itu juo niat si Bujang dari dulu, ko baru ta wujuik lu”.

Tek Ros: “mudah-mudahan murah juo lah rasoki si Bujang ko ndak a nyo. Mudah2 an dapeklo bini nan elok dek nyo”.

AYAH: “Amiinnn”

Meskipun demikian AYAH selalu senantiasa mengingatkan, “jan lupo Samo Tuhan!!!”. Setelah itu AYAH hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk..Dengan rambut yang telah dan semakin memutih.... Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....

Samapai disitulah tugas AYAH

AYAH, Bapak, Papa, Apak atau Abak kita... Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat. Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis. Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. Dan dia adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal.

Terima kasih AYAH..do’a kami selalu menyertaimu.

“Ya ALLAH,Ya Rabb yang maha pengabul permohonan hambanya, selama ini kami salah dalam memahami perlakuan orang tua terhadap diri kami, untuk itu Ya Allah, jadikanlah darah dan keringat yang mengalir ditubuh orang tua kami menjadi kemulia an bagi merekan untuk menuju Syurga mu Ya ALLAH!!!”

Tulisan ini sebagian ananda kutip dari beberapa tulisan teman2 yang pernah mengirimkan lewat sms ataupu email.Tulisan ini ananda dedikasikan kepada semua teman-teman laki-laki yang sudah ataupun akan menjadi ayah yang HEBAT !! sekaligus dijadikan sebagai kado wisuda dari ananda yang kini telah sarjana.

Demikian , banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak /Abah / Papa / Papi / Daddy kita... tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya.

Sekali lagi terima kasih Apak, terima Kasih Amak atas kehadirannya di acara wisuda ananda.

note:

* ang= panggilan sayang bagi ayah terhadap anaknya

* den= panggilan saya dalam bahasa Indonesia

Padang, 28 mei 2011

Sabtu, 21 Mei 2011

refleksi 103 tahun kebangkitan bangsa

Refleksi hari kebangkitan nasional

       Hari ini bertepatan pada tanggal 20 mey 2011, artinya sudah 103 tahun Indonesia memperingati hari kebangkitan nasional. Kebangkitan Nasional merupakan masa bangkitnya semangat nasionalisme, persatuan, kesatuan,  dan kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Negara Indonesia, yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan 350 tahun oleh Negara Belanda. Kebangkitan Nasional ditandai dengan 2 peristiwa penting yaitu berdirinya Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908 dan ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Masa ini merupakan salah satu dampak politik etis yang mulai diperjuangkan sejak masa Multatuli.

       Merayakan atau memperingati hari kebangkitan nasional ini, bukan seharusnya kita bakar-bakar ayam,bergadang,sorak sorai disepanjang jalan, tapi bagaimana dengan momen ini untuk merefleksi perjuangan para tokoh sejarah jaman dulu dengan menghadirkan kembali semangat perjuangan di dalam diri kita, apakah itu dimulai dengan mimpi-mimpi besar,atau melalui pergerakan sebuah tim/ kelompok.

Pertanyaan sekarang adalah mengapa kita masih lalai dengan hal itu?

       Dalam tulisannya Haqqi Rerian (2011) mengemukakan bahwa ada enam hal yang membuat bangsa ini tidak berkembang dan belum bangkit seperti yang dicita-citakan oleh para pahlawan dizaman dahulu.

       Pertama, masyarakat di negeri ini masih banyak dibawah garis kemiskinan dari sisi ekonomi (data BPS 2010 membuktikan bahwa terdapat 31,02 juta jiwa penduduk miskin/ 13,33% dari 237 juta jiwa penduduk Indonesia),bahkan masyarakat kita cenderung untuk menjadi konsumen atau membutuhkan bantuan dari pada menjadi produsen padahal kita melihat potensi sumberdaya alam Indonesia yang cukup besar di bandingkan negara lain. Kita bisa bandingkan dengan negara tetangga, Singapura misalnya, Negara yang merupakan sumber daya alam yang minim namun menjadi suatu negara yang besar dan maju. Hal ini cukup memprihatinkan. Manakala negeri lain saling membahu untuk menjadikan sebuah negara masih maju, kita masih berada di barisan cukup akhir.

       Kedua, Pemerataan untuk mendapatkan pendidikan yang layak bagi seluruh masyarakat yang tidak diimbangi dengan fasilitas yang memadai dan menghasilkan stigma bahwa sekolah hanyalah tempat untuk mencari ijazah, walhasil kita bisa melihat lulusan sekolah dengan kualitas yang masih jauh dari harapan.

       Kita boleh berbangga dengan karya anak bangsa yang berhasil di tingkat internasional seperti olimpiade olahraga,olimpiade sains dan sebagainya, namun apakah selamanya kita berbangga dimana masih banyak anak negeri ini yang masih banyak putus sekolah? di beberapa desa penulis pernah melihat anak-anak sekolah dasar yang menyebrang ke hulu hanya untuk mendappatkan ilmu. Kita bandingkan dengan sekolah di kota besar,dimana siswa-siswi masih banyak mengabaikan ilmu dan lebih memilih untuk berkumpul di jam sekolah atau bahasa kerennya cabut.

       Berbicara tentang masalah pendidikan di negeri ini tidak ada habisnya dan selalu mempunyai problematika selama pimpinan yang diatas belum tanggap dan mengubah sistem pendidikan di negeri ini seperti negara lain. Pertanyaannya apakah kita sudah bangkit dengan kondisi pendidikan seperti ini mengingat pendidikan merupakan refleksi dari kebangkitan bangsa?

       Ketiga, Para pejabat yang memiliki kewenangan masih banyak menyalahgunakan jabatannya. Jabatan hanyalah tempat pelampiasan untuk menyelewengkan amanah. Masalah ini juga tidak kunjung habisnya. Dimana masih terdapat budaya suap, korupsi, nepotisme dan sebagainya.

       Ketika rakyat menginginkan suatu perubahan yang berarti,disitulah pemerintah mengalihkan perhatiannya. Mungkin kita masih ingat kasus suap disuatu instansi pemerintah yang memang sangat berperan penting, dan baru-baru ini juga sensasi dari panggung dewan rakyat yang menginginkan agar pembuatan gedung baru lengkap dengan berbagai fasilitas yang menelan trilyunan rupiah. Dan akhirnya mosi ketidakpercayaan kepada pemerintahpun muncul karena tidak menjadi suatu perubahan yang signifikan.

       Keempat, Umumnya masyarakat masih banyak yang tidak memiliki jiwa seorang kompeten, produsen, memiliki tingkat disiplin yang tinggi, tata krama, aturan dan sebagainya. Dan lebih mengutamakan sesuatu yang dianggap instant. Apabila sudah begini, masyarakat Indonesia menjadi masyarakat instant tanpa prosedural. Hal ini kita bisa melihat berbagai instansi pemerintah yang bekerja tanpa mau mengikuti prosedur.

       Ketika telah ditetapkan regulasi ini, kita cenderung untuk membuat ataupun melanggar regulasi yang telah ditetapkan dengan alasan tidak efisien. Memang,secara instan itu baik,namun apabila sudah diambang batas boleh jadi budaya kolusi dan melakukan segala cara yang dilakukan.

       Kelima, Negara Indonesia terkenal dengan negara yang berbudaya karena memiliki karakter yang terbawa sejak masih dini. Namun belakangan, kebudayaan ini makin terperosok akibat kebudayaan asing. Globalisasi memang mutlak ada di penjuru dunia.Kita melihat,arus globalisasi kita terima mentah-mentah namun apa yang terjadi? Kita lupakan budaya kita sehingga ketika budaya kita diambil orang, disanalah kita berteriak bak pahlawan kesiangan.

       Namun, bersyukur budaya kita mendapat legalitas dari UNESCO sebagai warisan bangsa Indonesia seperti batik dan keris. Akan tetapi,masih banyak budaya di Indonesia yang memang harus dilestarikan agar tidak diambil negara lain dan kita merasa bangga akan kebudayaan tersebut.

       Keenam, Selama ini bangsa kita sering melupakan siapa orang yang membuat kita bisa merasakan kemerdekaan sepenuhnya. Tidak lain tidak bukan Pahlawan. Bangsa kita melupakan jasa-jasa mereka. Lihatlah ketika para veteran yang berjuang pada zamannya demi satu tujuan namun apa yang terjadi dimasa tuanya? sungguh miris bukan? Banyak dari mereka dimasa tuanya tidak terjamin dan tidak mengenalnya.

       Oleh sebab itu, dalam semangat hari kebangkitan Nasional ini harapan kita kedepan bagaimana  pemerintah peduli terhadap mereka, bukan membuat nasib mereka terpuruk. Siapa lagi yang bisa menghargai para pahlawan ini kalau bukan kita sebagai bangsa yang beradab dan menjunjung tinggi nilai nasionalisme.

       Beberapa point diatas hanyalah sebagian dari problematika di negeri ini yang tidak kunjung maju dan belum juga bangkit. Namun, bersyukur negara kita sudah mendapat apresiasi dari masyarakat internasional dimana kita dipercaya sebagai tuan rumah SEA GAMES, kemudian prestasi-prestasi dari anak bangsa juga membuat kita bangga akan negeri ini. Walaupun begitu,masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Sebagai contoh pemberantasan korupsi, terorisme dan sebagainya merupakan kerja keras yang harus diselesaikan oleh kita bersama.

       Sudah saatnya kita alirkan sejaran-sejarah baru untuk bangsa ini. Negeri ini butuh orang-orang yang berkualitas didalamnya. Semangat pemuda jangan pernah surut dalam berkarya dan pemerintah harus juga melihat rakyat ke bawah.

       Dengan 103 atau satu abad lebih ini kita bisa menjadi bangsa yang berdedikasi bukan menjadi bangsa yang penuh imitasi. Menjadi bangsa yang berkarya bukan menjadi pemimpi. Dan semoga Indonesia terus menjadi sebuah menjadi negara yang maju kedepannya.

Wasslm.

endi eeeeeeeee

endi eeeeeeeee