TIGA PEMBAHAGIAN UMAT ISLAM VERSI SYAIKH HASAN AL-BANNA
Oleh : Al-Ustadz Siril Firdaus, M.Ag Telp (0751) 442387 HP. 081363400735
Al-A’raf : 179
Sekilas tentang Sosok Pribadi Syaikh Hasan al-Banna
- Dilahirkan di Bukairah, Mesir, sekampung dengan Imam Bukhari, tahun 1906 M atau 1324 H.
- Lahir dan besar di lingkungan yang taat beragama; menerapkan ajaran Islam secara nyata dalam seluruh aspek kehidupan.
- Di samping belajar di rumah dan masjid, juga belajar di sekolah pemerintahan.
- Pendiri gerakan al-Ikhwanul Muslimin, (Muhammadiyah kalau di Indonesia).
- Beliau menganjurkan agar tidak ada pemisahan antara satu aspek kehidupan dengan aspek kehidupan lainnya.
- Doktrin gerakan yang didirikannya:
1. Mengajak manusia agar senantiasa mendekatkan diri kepada Allah.
2. Semua kegiatan ditujukan untuk kemaslahatan seluruh umat manusia dunia dan akhirat.
3. Menyeru kepada semua umat Islam agar:
1) Selalu memperbaiki dan memperindah diri dengan aqidah yang kuat, ibadah yang benar dan banyak, serta akhlaq yang mulia.
2) Membentuk rumah tangga yang Islami.
3) Memotivasi masyarakat agar menegakkan amar ma’ruf dan nahi mungkar.
4) Merdekakan negara dari kekuasaan asing dalam bidang politik, ekonomi, dan spritual.
5) Wujudkan pemerintahan yang Islami.
- Harta, pemikiran, jiwa, bahkan nyawanya sudah disiapkannya untuk Islam.
- Fleksibel dan sederhana, kalau ke istana pakai jas, kalau ke masjid pakai pakaian kehormatan, kalau ke pasar atau ke keramian lainnya pakai pakaian biasa-biasa saja (menyenangkan).
- Namun karena ada sebahagian kecil manusia yang tidak senang dengan pribadi beliau yang agung itu, beberapa kali beliau keluar masuk penjara, bahkan akhirnya beliau mati dengan peluru bersarang di tubuh beliau.
- Intinya Hasan al-Banna adalah sosol Mujahid Muslim yang sangat tangguh, kalau bukan karena perjuangan beliau, mungkin Islam tidak sampai kepada kita.
Menurut beliau, “Umat Islam itu terbagi tiga, yaitu:
(2/3 tidak diredhai oleh Allah, masuk neraka, hanya 1/3 yang diredhai-Nya, masuk syorga)
1. Ghafilun (tidak sadar) dengan hakikat hidup dari mana, sedang di mana, dan mau ke mana.
2. Mukhthi’un (keliru) sadar tapi masih mencampur-adukkan yang hak dengan yang bathil.
3. (Thai’un) (taat) beriman dan beramal shaleh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar