endi putra roza: 10 Des 2008

Rabu, 10 Desember 2008

ukhwah

Persaudaraan itu seperti tangan dengan mata, saat tangan terluka, tangan menghapusnya, saat mata menangis tangan menghapusnya.

Lihatlah sekeliling mu, itulah karunia tuhan, lihatlah juga kematian itulah takdir tuhan, sekarang lihatlah kecermin,jelekkan????ya, itulah cobaan tuhan.he….he…..

Langganan: Postingan (Atom)

pacaran vs ta'ruf

Pacaran vs Ta'aruf <<<

Tau g’ sobatttttttttttttt pacaran itu???????????///

Tapi saya yakin hampiiiiiir semua orang tau apa itu pacaran,???

Ada sebagian orang mengatakan pacaran itu budaya, astaghfirullah,,,,,,,,,,tapi disisi lain ada juga yang berpendapat pacaran itu identik dengan anak muda,walauhu’alam…..dan ada juga yang mengatakan pacaran itu suatu penyakit seseorang yang berkaitan dengan aqidah, hati, dan perasaan,yang diserang oleh yang namanya virus “VMJ” ( Virus Merah Jambu ),

Tapi yang perlu sobat ingat adalah fitrah manusia itu saling tolong menolong, saling mencintai dan banyag saling – saling lainnya,yang perlu diingat “salingnya” itu punya batas looooooo.iya ngg’.,

Nah kembali kita kepacaran, dibawah ini akan diuraikan sedikit mengenai apa itu pacaran ?????, apakah kita perlu juga untuk pacaran. Atau mana yang lebih baik berpacaran atau mencari sahabat sebanyak banyaknya…..nah penasaran kan ????

Baik lah untuk tidak penasaran lagi, baca aja tulisan dibawah ini,……tapi bukan berarti penulis ( endi putra roza ) pakar pacaran.

Dlm kamus Inggris Learners Dictionary, Leonard Wise, Singapura,1972 pacaran didefinisikan dgn

mencintai seseorang dgn pura-pura (dep liking). Artinya, pacaran yg mengorbankan waktu & biaya yg besar itu gak bisa dipakai utk mengenal secara benar calon pasangan

hidup. Nah lo? Kenapa begitu? Karena selama pacaran masing2 pasangan selalu ingin tampil baik

di depan pasangannya. Kita bisa saksikan betapa byk pasangan suami istri yang baru menikah 1 atau 2 tahun perkawinannya dah diambang perceraian atau bahkan udah cerai. Pdhl sblmnya mereka berpacaran bertahun-tahun lamanya. Slh satu sebabnya adlh munculnya sifat buruk yg selama pacaran blm mereka + ketahui.

Skrg coba kita perhatikan kisah berikut. Tiara tidak pernah bermimpi kejadiannya akan serumit

ini. Permainan dokter-dokteran dengan kekasihnya sangat berlebihan, akibatnya menumbuhkan benih dlm rahimnya. Atas dasar saling mencintai akhirnya mereka mau dinikahkan segera setelah kandungannya terlihat membesar. (Abu Al-Ghifari, Pernikahan Dini Dilema Generasi Ekstravaganza.)

Secara logika, orang yang baru saling mengenal gak mungkin ujug-ujug melakukan permainan

"dokter-dokteran" seperti yang dilakukan oleh Tiara dan kekasihnya. Tentu buat sampai berani

melakukan hal itu mereka melalui proses pacaran. Dlm sebuah acara bedah buku yg bertemakan remaja dan cinta, ustadzah Mimin Aminah mengingatkan kita semua bahwa setiap orang yg pacaran gak pernah merencanakan buat melakukan zina ketika mereka berikrar buat pacaran, tapi tanpa disadari mereka sdg meniti jalan kesana.

Menurut Dr. Setiawan Budi Utomo, cinta adalah anugerah sekaligus musibah. Ia akan menjadi

kenikmatan bila muncul karena Allah dan berlangsung di jalan Allah. Karenanya, kita mesti

melandasi cinta dengan iman, bukan dengan nafsu. Lalu, bagaimana seorang muslim mengekspresikan

cinta kepada lawan jenisnya? Sobat, agama islam adalah agama yang sempurna karena bersumber dari Yang Maha Sempurna, Allah SWT.Kesempurnaannya menyentuh segala aspek kehidupan manusia. Termasuk di dlmnya cara mengekspresikan cinta kepada lawan jenis sebelum menuju jenjang pernikahan. Taaruf.

Taaruf dan pacaran apa bedanya?

Sebagian orang beranggapan kalo taaruf dan pacaran sama saja. Sebenarnya ada beberapa hal yang

mendasar yang membedakan keduanya-seperti dikemukakan oleh ustadzah Mimin Aminah-, seperti:

1.Keberadaan pihak ketiga

Orang yang sedang taaruf mesti didampingi pihak ketiga (mahram dari pihak perempuan) sehingga

terhindar dari berkhalwat. Sementara orang yang berpacaran akan merasa terganggu bila ada orang lain.

2.Orientasi pada pernikahan

Ketika seseorang memutuskan utk bertaaruf, di dlm hatinya terhujam niat untuk menikah artinya

membuang jauh-jauh keinginan buat bersenang-senang memuaskan nafsu syahwat. Sementara

orang yang berpacaran gak mempunyai kejelasan kemana arah hubungan mereka. Bahasa mereka,

Yaaa, jalani saja!!! Walaupun batasan keduanya relatif. Artinya gak ada batasan yang

mutlak mengenai lama taaruf sampai ke jenjang pernikahan. Kalau memungkinkan disegerakan

menikah akan lebih terjaga.

3.Landasan cinta

Landasan cinta orang yg bertaaruf adalah iman shg selama proses taaruf adab-adab

pergaulan Islam tetap dijalankan. Sedangkan orang yg pacaran landasannya lebih terhadap

nafsu. Mereka akan merasa puas ketika bisa berdua-duaan. Mereka akan bahagia jika bisa jalan-

jalan berdua sambil bergandengan tangan. Mereka akan bangga ketika udah berhasil meng-kiss

pasangannya. Beda banget kan?

4.Menjalin silaturahmi

Ketika menemukan kegagalan dalam bertaaruf gak ada kata benci, dendam apalagi sampai

memutuskan silaturahmi, karena sejak awal kedua belah pihak hanya menyandarkan diri kepada

Allah. Sementara orang yg putus ketika pacaran, yg ada setelahnya hanya cacian dan makian.

Bahkan bisa menjadi penyebab stress.

Waduh sobat,,,,,ada sedikit lagi, msih mau baca ka????????????//

Disisi lain, ada literatur mengantakan bahwa pacaran itu berasal dari negara barat, bisa dikatakan salah salah satu nya yaitu negara Prancis, Dinegara Fancis mereka itu menganut tadisi dimana ”pernikahan” itu Cuma boleh sekali, ingat ya, bukan perkawainan, tapi pernikahan, dilarang untuk tidak bercerai. Untuk menghindari perceraian tersebut, maka menurut mereka, pastikan dulu kecocokan calon pasangan sebelum dinikahi.,dimana mereka harus melihat bagai mana makan pasangan nya ( mencopak apa ngga’ yaaaa ), kekayaan pasangannya, keturunan pasangan nya,samapai sampai pengen tau bagai mana tidurnya ( ngorok ngg’ ya???),bearti kalau sperti itu otomatis mereka harus tidur dulu dong dengan calon pasanggannya. Jangan – jangan mau ngentes apakah masih perawan apa ngg’ ya??????????luar biasakan kan!!!!!! tentu mereka mencoba dulu nyakan???????asyyiiik apa ngga’ ya????????????astaghfirullah,

Bagaimana menurut sobat bila seandainya semua keinginan diatas telah terlakukan,siapa yang akan bertanggung jawab bila seandainya kejidiannya tidak sesuai dengan apa yang dihrapkan. Coba bayang kan seandainya terjadi pada diri kita,!!!!!!!!!!!!!tapi kalau kita lihat fenomena saat sekarang ini, hal tersebut tidak lah hal yang ke satu dan kedua lagi, tapi sudah yang kesekian ribu kali.

Menangis lah sobat,,,,,ternyata selama ini kita telah menipu diri kita sendiri, menghancurkan masa depan kita dan masa depan pacar kita, karna banyak waktunya kita habiskan,pulsanya,bahkan uang untuk jajannya yang dikasih oleh orang tuanya kita habiskan untuk hura hura.............................menyesal, dan menyesalllllah serta bertobatlah bila semua ini telah terlakukan, dan bersukurlah bila hal yang buruk diatas belum dilakukan dan tidak akan dilakukan. allhamdulillah

Sobat belia, gaya hidup mana yg akan menjadi pilihan sobat?Tentu gaya hidup yg sesuai dengan aturan Allah & Rasul-Nya.

Wallahu alam bisshawab.

Catatan bagi yang membaca : penulis mengharapkan kritik dan saran, karna semua yang penulis sampaikan diatas masih jauh dari kesempurnaan,mklum penulis jugamanuia biasa punya sifat kilaf gitu loooooooooooooooooooooooooo.

endi putra roza

Pages

Nak Rang Payokumbuah

Rabu, 10 Desember 2008

ukhwah

endi eeeeeeeee

i love u