Pages

Nak Rang Payokumbuah

Sabtu, 28 Mei 2011

kado untuak apak

KADO UNTUK AYAH

Oleh Endi Putra Roza

Biasanya, bagi seorang anak laki-laki yang sudah dewasa, yang sedang bekerja diperantauan, yang pergi merantau dengan istrinya di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya akan sering merasa kangen sekali dengan Ibunya

Lalu bagaimana dengan AYAH?

Mungkin karena Ibu lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata AYAH-lah yang mengingatkan Ibu untuk menelponmu? Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Ibu-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang AYAH bekerja dan dengan wajah lelah AYAH selalu menanyakan pada Ibu tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak kecil.. AYAH biasanya mengajari putra kecilnya naik sepeda. Dan setelah AYAH mengganggapmu bisa, AYAH akan melepaskan roda bantu di sepedamu, Kemudian Ibu bilang : "Jangan dulu AYAH, jangan dilepas dulu roda bantunya"Ibu takut putranya terjatuh lalu terluka....Tapi sadarkah kamu? Bahwa AYAH dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putra kecilnya PASTI BISA. Pada saat kamu menangis merengek meminta dibelikan pistol marcun, mobil-mobilan, atau mainan yang baru, Ibu menatapmu iba. Tetapi AYAH akan mengatakan dengan tegas : "Buliah, kito boli beko, tapi indak kini de ya!!?"

Tahukah kamu, AYAH melakukan itu karena AYAH tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi? Saat kamu sakit pilek, AYAH yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata : "kan lah den kecek an,jan minum es juo!!".

Berbeda dengan Ibu yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu AYAH benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu. Ketika kamu sudah beranjak remaja.... Kamu mulai menuntut pada AYAH untuk dapat izin keluar malam, dan AYAH bersikap tegas dan mengatakan:"dak buliah do,ang ketek lu,beko kalau lah tapangaruah dek huro-huro kawan,payah mambarantiannyo, indak nak mancontoh ang ka si jon kawan ang tu,nyo mangaji sontiang,sekolah juara, indak pernah malawan ka ayah,indak palala, rajin lo manolong mandenyo ka sawah!". Tahukah kamu, bahwa AYAH melakukan itu untuk menjagamu? Karena bagi AYAH, kamu adalah sesuatu yang sangat - sangat luar biasa berharga. Setelah itu kamu marah pada AYAH, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu. Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Ibu....

Tahukah kamu, bahwa saat itu AYAH memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya, bahwa AYAH sangat ingin mengikuti keinginanmu, tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu? Ketika saat teman cowok2 mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, AYAH akan memasang wajah paling cool sedunia.

AYAH sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol bersama teman-teman di ruang tamu. Sadarkah kamu, kalau hati AYAH merasa kawatir? Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan AYAH melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya. Maka yang dilakukan AYAH adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir...dan setelah perasaan khawatir itu berlarut- larut... ketika melihat putra kecilnya pulang larut malam hati AYAH akan mengeras dan AYAH memarahimu. Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti AYAH akan segera datang? "Bahwa putra kecilnya akan segera pergi meninggalkan AYAH"

Setelah lulus SMA, AYAH akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Polisi, Tentara atau Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan AYAH itu semata - mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti.Tapi toh AYAH tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan AYAH. Ketika kamu menjadi Bujang dewasa.... dan kamu harus pergi kuliah dikota lain.AYAH harus melepasmu di teras rumah. Tahukah kamu bahwa badan AYAH terasa kaku untuk memelukmu? AYAH hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini - itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. Padahal AYAH ingin sekali menangis seperti Ibu dan memelukmu erat-erat. Yang AYAH lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata "Jago keselamatan ang yo!!". AYAH melakukan itu semua agar kamu KUAT...kuat untuk pergi dan menjadi dewasa. Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah AYAH. AYAH pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain. Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta mainan baru, dan AYAH tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan...Kata-kata yang keluar dari mulut AYAH adalah : "indak.... indak bisa do!"Padahal dalam batin AYAH, Ia sangat ingin mengatakan "Iyo mang, beko Apak bolian untuak ang". Tahukah kamu bahwa pada saat itu AYAH merasa gagal membuat anaknya tersenyum? Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. AYAH adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu. AYAH akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat "putra kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang"

Sampai saat kamu diminta oleh suatu lembaga,perusahaan untuk bekerja di suatu lembaga atau perusahaan tersebut. AYAH akan sangat berhati-hati memberikan izin. Karena AYAH tahu,Bahwa pekerjaan itulah yang akan mengantarkan anaknya kedalam dinamika kehidupan.

Okeh… ketika telah sukses di dunia pekerjaan, AYAH memang tidak mengharapkan pemberian dari mu, kebahagiaan dan kesenanganmu sudah menjadi bagian kesenangan dirinya.akan lebih senang lagi ketika AYAH mendapatkan pujian dari orang banyak,”

Tek ros: “eee… lah bakaramik lantai rumah tuan kini yo tuan,,ha,,lah bakilek kilek bagai dindiang nyo”.

AYAH: “Alhamdullah lah ros, itu, si Bujang potang tu mah, liau lah pandai kini bakirim piti.

Dari pado talotak aj piti de, ancak lah di bikian ka rumah awak,nyo lah itu juo niat si Bujang dari dulu, ko baru ta wujuik lu”.

Tek Ros: “mudah-mudahan murah juo lah rasoki si Bujang ko ndak a nyo. Mudah2 an dapeklo bini nan elok dek nyo”.

AYAH: “Amiinnn”

Meskipun demikian AYAH selalu senantiasa mengingatkan, “jan lupo Samo Tuhan!!!”. Setelah itu AYAH hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk..Dengan rambut yang telah dan semakin memutih.... Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya....

Samapai disitulah tugas AYAH

AYAH, Bapak, Papa, Apak atau Abak kita... Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat. Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis. Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. Dan dia adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal.

Terima kasih AYAH..do’a kami selalu menyertaimu.

“Ya ALLAH,Ya Rabb yang maha pengabul permohonan hambanya, selama ini kami salah dalam memahami perlakuan orang tua terhadap diri kami, untuk itu Ya Allah, jadikanlah darah dan keringat yang mengalir ditubuh orang tua kami menjadi kemulia an bagi merekan untuk menuju Syurga mu Ya ALLAH!!!”

Tulisan ini sebagian ananda kutip dari beberapa tulisan teman2 yang pernah mengirimkan lewat sms ataupu email.Tulisan ini ananda dedikasikan kepada semua teman-teman laki-laki yang sudah ataupun akan menjadi ayah yang HEBAT !! sekaligus dijadikan sebagai kado wisuda dari ananda yang kini telah sarjana.

Demikian , banyak hal yang mungkin tidak bisa dikatakan Ayah / Bapak /Abah / Papa / Papi / Daddy kita... tapi setidaknya kini kita mengerti apa yang tersembunyi dibalik hatinya.

Sekali lagi terima kasih Apak, terima Kasih Amak atas kehadirannya di acara wisuda ananda.

note:

* ang= panggilan sayang bagi ayah terhadap anaknya

* den= panggilan saya dalam bahasa Indonesia

Padang, 28 mei 2011

Tidak ada komentar:

endi eeeeeeeee

endi eeeeeeeee